It' Money, Honey: Mengapa Berencana (Bagian 3)
lanjutan dari posting sebelumnya Aku percaya, setiap keputusan tidak didasari oleh satu alasan. Melainkan beberapa alasan yang mendukung satu sama lain sehingga lahirlah keputusan yang sudah didasari oleh logika yang matang dan hati yang tenang. Begitu juga dengan keputusan menggunakan financial planner, terlepas dari institusi apa yang kami pilih untuk menangani soal keuangan kami. Alasan yang pertama tentunya karena keterbatasan pengetahuan soal instrumen investasi, tentang perekonomian makro dan perencanaan secara umum. Alasan berikutnya adalah kami berdua ini kadang-kadang harus membantu keluarga besar. jadi, kalau ada sesuatu terjadi dengan kami, tentu mereka juga akan terkena imbasnya. Makanya, kami perlu menjadi kuat secara finansial untuk dapat membantu orang lain. Alasan lain yang (mungkin) paling penting adalah pengalaman kami sekitar dua tahun lalu. Jadi, sewaktu perekonomian dunia merosot tajam, si Abang di PHK dengan semena-mena, tepat saat aku baru aja resign dari