Posts

Review Buku - "The Book You Wish Your Parents Had Read"

Image
  Perjalanan jadi ibu itu men-trigger banyak hal nggak enak dalam hidupku. Karena lelah merasa nggak enak terus, aku jadi berusaha cari tau segala hal tentang itu. Dari yang awalnya belajar parenting, malah jadi makin melebar kemana-mana. Belajar tentang relationship, tentang self development, tentang trauma healing, tentang komunikasi, psikologi, macem-macem. Nah, menurutku, buku "The Book You Wish Your Parents Had Read" karya Philippa Perry ini semacam rangkuman dari macam-macam belajarku tadi. Jadi kalau misalnya hanya boleh merekomendasikan satu buku ke orang tua baru, kayaknya aku akan merekomendasikan buku ini deh. Secara garis besar, buku ini mengajak kita melihat bagaimana pengalaman masa kecil kita bisa mempengaruhi gaya parenting kita. Sejujurnya, dulu aku nggak pernah kepikiran begini, lho. Baru 2-3 tahun belakangan ini aku memahami bahwa hal-hal negatif yang terjadi di masa lalu, sebaiknya disembuhkan agar kita tidak meneruskan ‘luka’ itu ke anak-anak kita. Buku i

Jalan ‘Sunyi’ Homeschool (Pentingnya Support System)

Image
Summary IG Live tanggal 29 Juni 2022, di akun  @dindajou  dan  @nin.di_ Oleh: Dindajou Sebulan belakangan ini, aku dan Nindi rutin melakukan IG Live seputar homeschool. Rasanya, kami sudah membagikan sebagian besar pengetahuan dasar dan umum tentang homeschool yang banyak ditanyakan. Nggak mudah untuk konsisten melakukan ini tiap minggu diantara segambreng hal yang harus diurus. Tapi anehnya kami semacam mendapat energi yang luar biasa. Rasanya senaaang sekali dan justru menanti-nanti hari Rabu sore. Senang karena akhirnya bisa mengeluarkan isi kepala yang (kadang) semrawut. Senang karena bisa ngobrol banyak dan dalam. Dan sungguh sangat senang karena ternyata ada yang mengapresiasi dan merasa terbantu dengan obrolan kami. Kenapa sih kami sebegitunya melakukan ini? Jawaban langsungnya sih: karena kesepian, hehehe!   Memutuskan untuk homeschooling itu berarti melakukan hal yang tidak mainstream. Artinya, tak banyak orang yang mau melakukan ini. Kami, bisa dibilang orang pertama dalam ke

All We Need Is Love (Tools dan Media Belajar Homeschool Kami)

Image
Summary IG Live tanggal 22 Juni 2022, di akun  @dindajou  dan  @nin.di_ Oleh: Dindajou Kalau bicara soal tools/alat dan media belajar homeschooling kami, jawabannya hanya satu:  APAPUN bisa dijadikan alat dan media belajar.   Menurutku, segala hal yang kita lakukan bisa dijadikan pelajaran, asal kita mampu memperluas definisi ‘belajar’ yang tidak hanya duduk diam mendengarkan penjelasan. Asal kita mau memakai kacamata kreatif dalam melihat sekeliling. Asal kita punya gambaran besar/cita-cita pendidikan keluarga yang ingin dicapai sehingga punya perspektif belajar jangka panjang.   Asal kita mendasari semua proses belajar dengan cinta. Seperti yang aku ceritakan di IG Live sebelumnya tentang kurikulum HS, keluarga kami membuat gambaran besar pendidikan yang kami sebut Visi Misi Pendidikan Keluarga. Ini kami buat setelah mempertimbangkan cita-cita kami, nilai-nilai yang kami anut, dan karakter Malik. Lalu, kami menjabarkannya menjadi ‘kurikulum’ berupa target-target kecil yang disusun be

Menyusun ‘Kurikulum’ HS yang Bertumbuh

Image
Summary IG Live tanggal 15 Juni 2022, di akun   @dindajou   dan  @nin.di_ Oleh: Dindajou We don't need no education We don't need no thought control No dark sarcasm in the classroom Teacher, leave them kids alone Hey, teacher, leave them kids alone All in all it's just another brick in the wall -Pink Floyd Bukan, ini bukan ajakan buat keluar dari sekolah kok :D Tapi lagu Pink Floyd ini dimaksudkan untuk memantik kita agar berpikir ulang mengenai proses belajar di sekolah. Umumnya, sekolah begitu menitik-beratkan pada pencapaian akademis berbasis logika. Padahal, di zaman sekarang, banyak orang-orang yang justru ‘sukses’ dengan mengutamakan kreativitasnya.   Sebagai titik awal, aku percaya bahwa  anak bukanlah kertas kosong  yang harus diisi. Aku lebih meyakini bahwa  anak sudah punya ‘sesuatu’  dalam dirinya. Tugas kita sebagai orang tua adalah memfasilitasi agar ‘sesuatu’ itu  bisa keluar dan bertumbuh dengan subur . Inilah yang menjadi titik awal 'kurikulum' kelua

Sosialisasi Anak Homeschooling

Image
Summary IG Live tanggal 8 Juni 2022, di akun  @dindajou  dan  @nin.di_ Oleh: Dindajou Banyak yang bertanya soal sosialisasi anak homeschooling. Sejujurnya, pertanyaan ini bikin merenung. Sosialisasi yang seperti apa sih yang dimaksud?   Seringkali, urusan sosialisasi ini disederhanakan menjadi 'teman main'. Apalagi, pembandingnya adalah sekolah, tempat anak berumur sebaya disatukan dan main bersama. Anggapannya, di sekolah anak akan gampang bersosialisasi. Sedangkan homeschool adalah keadaan yang dianggap bertolak belakang. Anak hanya di rumah, maka ia akan sulit bersosialisasi. Tapi, benarkan begitu? Homeschool bukan berarti anak di rumah terus . Anak homeschool berkegiatan langsung di masyarakat. Bergaul dengan tetangga, keluarga besar, teman kursus, komunitas hobi, tempat ibadah dsb. Dan dalam interaksi itu, anak bisa bertemu dengan berbagai macam orang. Baik yang usianya sebaya, atau yang lebih muda/lebih tua.   Berteman dengan yang sebaya tentu ada positifnya. Begitupun, d

Metode Homeschooling Keluarga Dindajou

Image
Summary IG Live tanggal 1 Juni 2022, di akun  @dindajou  dan  @nin.di_ Oleh: Dindajou Aku merasa beruntung bisa mulai belajar soal homeschooling sejak Maliik masih usia dini. Sebab, aku merasa punya waktu untuk menyiapkan mental dan mencoba berbagai metode. Montessori Metode yang pertama aku coba adalah Montessori. Metode ini memberikan banyak ide kegiatan menarik, dan juga ada alat-alat khususnya untuk belajar. Tapi, sebagai ibu yang berjiwa DIY (alias suka bikin-bikin sendiri karena hemat, haha!), aku kurang cocok dengan metode ini. Malik pun kurang tertarik dengan mainan. Dia lebih memilih botol kosong, wajan dan sudip, sumpit untuk stik drum (dulu kemana-mana selalu sedia sumpit di tas), atau main air dan sabun saat mandi. Begitupun, aku masih sering mencari ide berbagai kegiatan belajar dari Montessori. Hanya hanya saja aku modifikasi dan sesuaikan dengan keadaan. Roadschooling Karena Bapak Ibu bercita-cita pengen roadtrip keliling dunia (AMIN!), kami juga mencoba roadschooling -