Posts

Showing posts from June, 2022

All We Need Is Love (Tools dan Media Belajar Homeschool Kami)

Image
Summary IG Live tanggal 22 Juni 2022, di akun  @dindajou  dan  @nin.di_ Oleh: Dindajou Kalau bicara soal tools/alat dan media belajar homeschooling kami, jawabannya hanya satu:  APAPUN bisa dijadikan alat dan media belajar.   Menurutku, segala hal yang kita lakukan bisa dijadikan pelajaran, asal kita mampu memperluas definisi ‘belajar’ yang tidak hanya duduk diam mendengarkan penjelasan. Asal kita mau memakai kacamata kreatif dalam melihat sekeliling. Asal kita punya gambaran besar/cita-cita pendidikan keluarga yang ingin dicapai sehingga punya perspektif belajar jangka panjang.   Asal kita mendasari semua proses belajar dengan cinta. Seperti yang aku ceritakan di IG Live sebelumnya tentang kurikulum HS, keluarga kami membuat gambaran besar pendidikan yang kami sebut Visi Misi Pendidikan Keluarga. Ini kami buat setelah mempertimbangkan cita-cita kami, nilai-nilai yang kami anut, dan karakter Malik. Lalu, kami menjabarkannya menjadi ‘kurikulum’ berupa target-target kecil yang disusun be

Menyusun ‘Kurikulum’ HS yang Bertumbuh

Image
Summary IG Live tanggal 15 Juni 2022, di akun   @dindajou   dan  @nin.di_ Oleh: Dindajou We don't need no education We don't need no thought control No dark sarcasm in the classroom Teacher, leave them kids alone Hey, teacher, leave them kids alone All in all it's just another brick in the wall -Pink Floyd Bukan, ini bukan ajakan buat keluar dari sekolah kok :D Tapi lagu Pink Floyd ini dimaksudkan untuk memantik kita agar berpikir ulang mengenai proses belajar di sekolah. Umumnya, sekolah begitu menitik-beratkan pada pencapaian akademis berbasis logika. Padahal, di zaman sekarang, banyak orang-orang yang justru ‘sukses’ dengan mengutamakan kreativitasnya.   Sebagai titik awal, aku percaya bahwa  anak bukanlah kertas kosong  yang harus diisi. Aku lebih meyakini bahwa  anak sudah punya ‘sesuatu’  dalam dirinya. Tugas kita sebagai orang tua adalah memfasilitasi agar ‘sesuatu’ itu  bisa keluar dan bertumbuh dengan subur . Inilah yang menjadi titik awal 'kurikulum' kelua

Sosialisasi Anak Homeschooling

Image
Summary IG Live tanggal 8 Juni 2022, di akun  @dindajou  dan  @nin.di_ Oleh: Dindajou Banyak yang bertanya soal sosialisasi anak homeschooling. Sejujurnya, pertanyaan ini bikin merenung. Sosialisasi yang seperti apa sih yang dimaksud?   Seringkali, urusan sosialisasi ini disederhanakan menjadi 'teman main'. Apalagi, pembandingnya adalah sekolah, tempat anak berumur sebaya disatukan dan main bersama. Anggapannya, di sekolah anak akan gampang bersosialisasi. Sedangkan homeschool adalah keadaan yang dianggap bertolak belakang. Anak hanya di rumah, maka ia akan sulit bersosialisasi. Tapi, benarkan begitu? Homeschool bukan berarti anak di rumah terus . Anak homeschool berkegiatan langsung di masyarakat. Bergaul dengan tetangga, keluarga besar, teman kursus, komunitas hobi, tempat ibadah dsb. Dan dalam interaksi itu, anak bisa bertemu dengan berbagai macam orang. Baik yang usianya sebaya, atau yang lebih muda/lebih tua.   Berteman dengan yang sebaya tentu ada positifnya. Begitupun, d

Metode Homeschooling Keluarga Dindajou

Image
Summary IG Live tanggal 1 Juni 2022, di akun  @dindajou  dan  @nin.di_ Oleh: Dindajou Aku merasa beruntung bisa mulai belajar soal homeschooling sejak Maliik masih usia dini. Sebab, aku merasa punya waktu untuk menyiapkan mental dan mencoba berbagai metode. Montessori Metode yang pertama aku coba adalah Montessori. Metode ini memberikan banyak ide kegiatan menarik, dan juga ada alat-alat khususnya untuk belajar. Tapi, sebagai ibu yang berjiwa DIY (alias suka bikin-bikin sendiri karena hemat, haha!), aku kurang cocok dengan metode ini. Malik pun kurang tertarik dengan mainan. Dia lebih memilih botol kosong, wajan dan sudip, sumpit untuk stik drum (dulu kemana-mana selalu sedia sumpit di tas), atau main air dan sabun saat mandi. Begitupun, aku masih sering mencari ide berbagai kegiatan belajar dari Montessori. Hanya hanya saja aku modifikasi dan sesuaikan dengan keadaan. Roadschooling Karena Bapak Ibu bercita-cita pengen roadtrip keliling dunia (AMIN!), kami juga mencoba roadschooling -

Berbagai Metode Homeschooling

Image
Summary IG Live tanggal 1 Juni 2022, di akun  @dindajou  dan  @nin.di_ Oleh: Dindajou   Homeschooling bisa diibaratkan sebuah “payung besar” untuk menyebutkan pendidikan rumahan yang diselenggarakan keluarga. Dibawah “payung” ini, setiap keluarga bebas menerapkan metode/gaya pengajaran yang sesuai dengan visi misi pendidikan masing-masing. Tidak ada metode yang salah dan benar, karena setiap metode pasti punya kelebihan dan tantangan tersendiri. Yang harus dicari adalah metode  yang paling cocok  dengan nilai-nilai keluarga. Metode apa saja sih yang umum diterapkan?   Secara garis besar, ada dua metode yang berbeda layaknya kutub utara dan selatan.   Di ujung yang satu, ada metode  School-At-Home  atau metode tradisional, dan di ujung yang lain ada metode  Unschooling . Diantara kedua ekstrim ini, ada berbagai metode lain yang bisa diaplikasikan. Ada juga metode  Eklektik  yang menggabungkan beberapa metode sekaligus, tergantung dengan situasi keluarga. School-at-home (SAH) Intinya, me