2010: A Flowing River*
*Sebuah catatan akhir tahun yang agak terlambat :)
Melihat ke belakang, ternyata tahun 2010 berjalan seperti yang aku "rencanakan": ia mengalir begitu saja.
Aku tidak punya resolusi apapun, tidak punya rencana besar pada awal tahun kemarin. Tapi setahun lalu justru aku belajar begitu banyak.
Aku belajar sepenuhnya untuk menyerahkan hidup kepada Sang Empunya. Belajar memahami setiap apa yang terjadi. Menelaah dan meresapi hikmahnya. Dan pada akhirnya, aku belajar mensyukuri apapun anugrah yang diberikan.
Aku belajar bahwa tidak ada anugrah 'kecil' atau 'besar'. Hujan di sore hari yang menyejukkan, senyuman dari orang tidak dikenal di jalanan, atau melihat indahnya bunga mawar mekar di taman depan bukanlah anugrah 'kecil'. Mendapatkan project ratusan juta rupiah, bisa berjalan-jalan ke tempat jauh yang indah, atau mendapatkan warisan juga bukanlah anugrah 'besar'.
Semua itu, ya SEMUANYA, adalah anugrah yang luar biasa. Untuk mengukurnya, apalagi meletakkannya dalam kategori besar atau kecil adalah kesombongan. Karena aku belajar, hidup adalah serangkaian anugrah yang tidak pernah berhenti. Dan aku hanya bisa bersyukur tanpa kecuali.
Aku belajar bahwa 'kesusahan' tidak sepenuhnya menyedihkan. Tidak hanya ia mengajarkanku untuk bersabar, tapi juga menjadi kuat, menjadi tabah, untuk menghargai apa yang dimiliki, menjadi rendah hati dan peduli. Aku juga belajar bahwa 'kesenangan' tidak sepenuhnya membahagiakan. Ia datang disertai dengan tanggung jawab yang lebih berat, tuntutan untuk menjadi lebih bijaksana dan dewasa.
Tapi dari kesemuanya itu, 2010 memberi aku keyakinan. Tak pernah aku sesadar saat ini: bahwa aku begitu beruntung, bisa mengalir bersama sungai kehidupan diatas bahtera yang dikayuh bersama lelaki yang luar biasa istimewa. Tuhan pasti sangat mencintai au, karena telah dikirim-Nya seorang laki-laki yang padanya aku bisa melihat hidup dengan cara yang berbeda. Yang membuatku mencinta, dan merasa dicintai tanpa kecuali.
Dan ditahun yang baru ini, aku juga tak hendak membuat rencana apa-apa. Yang Maha Punya Rencana telah menyiapkannya untukku. Dan aku, akan melakukan yang terbaik yang aku bisa pada setiap detik yang diberikan-Nya.
Melihat ke belakang, ternyata tahun 2010 berjalan seperti yang aku "rencanakan": ia mengalir begitu saja.
Aku tidak punya resolusi apapun, tidak punya rencana besar pada awal tahun kemarin. Tapi setahun lalu justru aku belajar begitu banyak.
Aku belajar sepenuhnya untuk menyerahkan hidup kepada Sang Empunya. Belajar memahami setiap apa yang terjadi. Menelaah dan meresapi hikmahnya. Dan pada akhirnya, aku belajar mensyukuri apapun anugrah yang diberikan.
Aku belajar bahwa tidak ada anugrah 'kecil' atau 'besar'. Hujan di sore hari yang menyejukkan, senyuman dari orang tidak dikenal di jalanan, atau melihat indahnya bunga mawar mekar di taman depan bukanlah anugrah 'kecil'. Mendapatkan project ratusan juta rupiah, bisa berjalan-jalan ke tempat jauh yang indah, atau mendapatkan warisan juga bukanlah anugrah 'besar'.
Semua itu, ya SEMUANYA, adalah anugrah yang luar biasa. Untuk mengukurnya, apalagi meletakkannya dalam kategori besar atau kecil adalah kesombongan. Karena aku belajar, hidup adalah serangkaian anugrah yang tidak pernah berhenti. Dan aku hanya bisa bersyukur tanpa kecuali.
Aku belajar bahwa 'kesusahan' tidak sepenuhnya menyedihkan. Tidak hanya ia mengajarkanku untuk bersabar, tapi juga menjadi kuat, menjadi tabah, untuk menghargai apa yang dimiliki, menjadi rendah hati dan peduli. Aku juga belajar bahwa 'kesenangan' tidak sepenuhnya membahagiakan. Ia datang disertai dengan tanggung jawab yang lebih berat, tuntutan untuk menjadi lebih bijaksana dan dewasa.
Tapi dari kesemuanya itu, 2010 memberi aku keyakinan. Tak pernah aku sesadar saat ini: bahwa aku begitu beruntung, bisa mengalir bersama sungai kehidupan diatas bahtera yang dikayuh bersama lelaki yang luar biasa istimewa. Tuhan pasti sangat mencintai au, karena telah dikirim-Nya seorang laki-laki yang padanya aku bisa melihat hidup dengan cara yang berbeda. Yang membuatku mencinta, dan merasa dicintai tanpa kecuali.
Dan ditahun yang baru ini, aku juga tak hendak membuat rencana apa-apa. Yang Maha Punya Rencana telah menyiapkannya untukku. Dan aku, akan melakukan yang terbaik yang aku bisa pada setiap detik yang diberikan-Nya.
Tulisan yang sangat bagus, mengena di hati =] Memang hanya Tuhan yang tahu apa yang terbaik untuk kita. Yang harus kita lakukan adalah terus bersyukur atas anugrah yang Ia berikan.
ReplyDelete