Java RockinTrip: Day 13 – Ciamis – Bandung – Pulang…


Setelah teramat sangat bahagia dengan Jogja – dan tentunya seluruh perjalanan – kami memutuskan untuk pulang. Karena dari Jogja lumayan siang, aku mengusulkan untuk nginep satu malam di salah satu kota agak besar yang akan dilewati, Purworejo mungkin? Atau Kebumen.

Tapi, si Abang mungkin sudah terlalu rindu kasur di rumah, jadi dia agak ambisius. Dengan pasti, dia melewati kota-kota besar tersebut. Aku berkali-kali menawarkan untuk berhenti tapi berkali-kali juga dia meyakinkan aku kalau dia tidak keberatan nyetir malam-malam.

Karena anak mudanya agak pusing-pusing sedikit, jadilah tertidur dimobil. Begitu bangun (karena mulai terasa lapar!), ternyata udah gelap banget. Aku mengecek peta, tampaknya kota-kota yang akan dilewati akan semakin kecil. Dan oleh karenanya, akan lebih sulit mencari makan dan hotel yang layak. “Mungkin kita bisa terus sampe Bandung,”kata si abang. Mateeeee...

Parahnya lagi, uang di dompet kami kalau digabungkan paling nggak sampe 500 ribu lagi. Dan tentu saja tanda-tanda ATM tak terlihat sama sekali. Jadilah aku berdoa banyak-banyak, sok cool dan berusaha keras mempercayakan diri pada insting dan perhitungan suamiku tersayang. Padahal sebenernya udah mau marah-marah, mau nangis dan perut kriyep-kriyep kelaparan.

Sekitar jam 10 malam, kami melewati Banjar, dan terlihat beberapa hotel dipinggir jalan. Tapi kenapa hotelnya terlihat ‘aneh’ yah? Aku tak mau menginap disitu. Mending jalan terus deh sampai Bandung.

Alhamdulillah ternyata kami lewat Restoran Pringsewu, dan mereka masih buka. Memang kami kualat deh kayaknya. Dari pergi kemaren sempat ‘bersumpah’ nggak mau makan di Pringsewu ini, soalnya iklannya tuh panjaaaaaaaaang banget dan sangat mengganggu mata. Tapi, ternyata dialah yang menyelamatkan kami *maaf ya pringsewu*. Kami bahkan sempat sholat dan tidur-tiduran sebentar di musholanya.

Kamipun jalan lagi. Uang yang tersisa tinggal 300 ribu. Mudah-mudahan hotel bisa dibayar pake kartu.

Dan saat kami lewat Ciamis di tengah malam, ternyata ada hotel Tyara Plaza yang lumayan bagus. Langsung deh berenti. Alhamdulillah, pas ditanya masih satu kamar kosong, semua kamar sepertinya sudah dibooking, ada kawinan. Tapi, apakah bisa bayar pake kartu??? Sedihnya, sang resepsionis menggeleng. Kalau begitu, berapakah rate-nya? Plus tax, semalamnya 286 ribu. Oohhhh… masih cukuuup!

Setelah tidur lumayan nyaman malam itu, kami melanjutkan perjalanan di pagi hari. Perjalanan santai dan menjelang tengah hari kami sampai di Bandung. Kami ke Bandung untuk sekalian mengambil stok yogurtku. Tapi, oh oh, bukankah itu hari Sabtu? Saat Bandung menjadi lautan mobil?

Dan yah, keluar tol macetnya memang luar biasa. Dan coba tebak? Bensinnya mau habis dong! Kabar ’gembiranya’, pom bensin terdekat dari pintu tol tidak bisa bayak pakai kartu. Mau lompat-lompat nggak sih? Akhirnya, kita isilah itu bensin sebanyak uang sisa yang kita punya, 30 ribu saja. Beli premium lah, boro-boro pertamax. Barulah bisa bernafas lega cari-cari ATM dan isi bensin lagi sampai penuh.

Setelah bersilaturahmi dengan keluarga di Bandung, dan tentunya memenuhi bagian belakang mobil dengan yogurt segambreng, kamipun pulang.

Akhirnya, setelah 11 kota, 13 hari, 1284 foto, 2085 km dan bahagia yang tak berhingga banyaknya, home sweet home… Alhamdulillah.

... melewati Wates...


temen seperjalanan. Dari Lady Gaga sampe Frau. Dari Lee Ritenour sampe Sore...


Poci teh dari Jogja dan patung gajah dari Surabaya, oleh-oleh buat diri sendiri :D


Dijalan menuju Bandung: ada anggota Bobotoh yang mau liat Persib main... nyegat trug di jalan dong, ujan-ujan...


Hidup Persib! (padahal mereka melototin kita yang plat-nya B lohhh, hahaha!)


Aaahhh.. dikiiit lagi sampe rumah!


Yaaaaaaaaaayyyy! Home sweet Home!

Comments

  1. yah tamat deh....padahal masih pingin baca.
    buat lagi dong jilid kedua.
    mungkin bisa keliling papua

    ReplyDelete
  2. perjalanan yg kerenpun .. saking kerennya gk bs komen di setiap episode perjalanannya hihi~

    ReplyDelete
  3. @pak totok: waaaa.. jilid keduanya kayaknya belum papua deh :D masih kemahalaaaaaannn

    @didut: waa, makasih sudah mampir yah :) besok2 kalo ke semarang mungkin harus sowan dan tanya2 yaaa :D

    @abang: jangan sering2 ah, ntar jadi ga speshul :P

    ReplyDelete
  4. Yth. Mbak Dinda

    Terimakasih telah berkunjung ke salah satu cabang kami, Restoran Pringsewu Banjarpatroman. Sebagai cabang dari Pringsewu Restaurant Group, Pringsewu Banjar juga menerapkan pelayanan prima untuk konsumen kami tercinta. Pelayanan penuh keramahan dan berbagai kejutan khusus untuk konsumen kami.
    Kami nantikan Mbak Dinda di cabang-cabang kami yang lain.
    Terimakasih sekali lagi & Salam untuk keluarga tercinta. (^__^)


    Managemen

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Review Buku - "The Book You Wish Your Parents Had Read"

Jalan ‘Sunyi’ Homeschool (Pentingnya Support System)

Menyusun ‘Kurikulum’ HS yang Bertumbuh