Pukul Jalannya!*


Akhirnya! Kami melakukan hal yang dulu hanya bisa diimpi-impikan: ROAD TRIP!

Setelah anak mudanya sudah bisa menyetir dengan cukup baik dan benar (kalo cuma Jakarta-Bandung pp sendirian mah udah tutup mata!), si Abang akhirnya mau mewujudkan impian ini (halah!).

Untuk perjalanan perdana ini, kami sepakat mengitari pulau Jawa. Biar asyik, kami berencana pergi lewat Pantura, dan pulang lewat Pantusel jalur selatan.

Meskipun super-excited soal perjalanan ini, kenyataannya, pasangan yang sangat serius ini tidak punya itinerary sama sekali. (Persiapan? Persiapan apa?) Bukan karena kami sudah ahli, dan udah tau medannya gimana. Tapi karena males mengusung semangat spontanitas. Lagian, tinggal buka henpon atau laptop, terkoneksi internet, voila! Dalam sekejap kita udah tau atraksi di kota-kota yang akan dikunjungi. Jadi, hana** masalah.

Paling persiapannya standar keselamatan aja. Servis mobil (yang sebenernya emang udah waktunya juga), melengkapi mobil dengan segitiga pengaman dan racun api, dan memperlengkap peralatan P3K dan obat-obatan. Oh ya, kami juga menge-print peta jalur mudik pulau Jawa dari internet (berguna BANGET!) dan beli cemilan dan msg secukupnya.

Inti dari perjalanan ini adalah bersenang-senang dan bersantai-santai. Tak ada yang perlu diburu. Kami mau menikmati waktu. Rencana yang jelas hanyalah ke Surabaya, bertemu keponakan si Abang dan juga sahabat-sahabat kami disana. Selebihnya sih mengikuti arah angin berhembus ajah.

Kalo capek berenti. Kalo udah malem nginep. Untuk itu kami merencanakan waktu seminggu. Oh, berilah sepuluh hari. Dan membudjetkan sekian juta. Kalo uangnya udah habis, ya pulang. Gitu aja kok repot!

Maka, di suatu Senin pagi yang cerah tanggal 28 Maret 2011, kami pun me-loading barang ke mobil: satu buah tas besar berisi pakaian berdua; satu kontainer berisi makanan dan peralatan makan; satu kontainer lagi berisi berbagai perkakas (sajadah, sarung, mukena, alat mandi dan kecantikan, perlatan renang); tas kamera dan isinya; laptop; ransel abang; tas tanganku; berbagai sepatu dan sandal untuk bermacam acara (???); sleeping bag dan tikar, selimut, satu bantal, dan boneka sapi lipat kesayangan yang juga bisa buat bantal (penting banget!). Dan oh ya, sedikit hasil kebun (mangga nan asem dari pohon depan rumah untuk oleh-oleh buat orang Surabaya!). Semuanya dimasukin di bagian belakang mobil.

Setelah berdoa bersama memohon keselamatan di jalan, agar pulang dalam keadaan sehat walafiat utuh tak kurang suatu apa, kami pun masuk mobil. Shift pertama nyetir: aku!

Dan perjalananpun dimulai… Bismillahirrahmanirrahim.

Et dah bawaanya! Barangnya kebayakan atau mobilnya kekecilan yah?


Cieehh... berpose dulu dong, sebelum jalan!


Catet: kilometernya 69691!


Eheheh... anak mudanya gaya doongg! Pake cengdem! Betul-betul bergaya sopir AKAP!


Baiklah.. tunggu kedatangan artis ibu kota ini di kota anda!




*err... hit the road, maksudnya.
**hana=tidak, bahasa aceh

Comments

Popular posts from this blog

Review Buku - "The Book You Wish Your Parents Had Read"

Jalan ‘Sunyi’ Homeschool (Pentingnya Support System)

Menyusun ‘Kurikulum’ HS yang Bertumbuh