Review Buku - "Happiness is Homemade"

Buku ‘Happiness is Homemade’ karya Puty Puar yang di PO kemarin hari ini nyampe dan bukunya menyenangkan banget! Begitu sampai di halaman 9, langsung pengen mewek (ini sih emang cengeng aja deh kayaknya! Dikit-dikit nangis, hih!). Di halaman itu tertulis, “…and realizing that there will be just enough time for everything.” Langsung mengena sampe ulu hati, kak…


Di tengah timbunan to-do-list yang sepertinya nggak habis-habis, rasanya selalu kekurangan waktu untuk mengerjakan semuanya. Kadang-kadang pengen toyor kepala sendiri, kenapa sih sampe segitunya. Tapi ya mau gimana lagi? Emang HARUS segitunya, kan? Membangun usaha itu kan nggak semudah mengucapkannya.

Tapi bukunya Puty mengingatkan aku untuk tarik napas sebentar dan merasa ‘cukup’ dengan diri sendiri (baca: segala kelebihan dan keterbatasan yang ada). Mengingatkan untuk bersyukur akan kebahagiaan-kebahagiaan kecil sehari-hari.

Dulu, aku dengan mudahnya menjadi ‘mindful’ akan sekitarku yang membuatku banyak sekali bersyukur. Tapi, hidup selalu berubah-ubah, dan kebiasaan-kebiasan kecil yang dulu membuat bahagia seringkali lupa untuk dilakukan. Ujung-ujungnya merasa kering dan kosong tapi nggak tau kenapa. Seringkali, kita butuh pengingat, semacam jangkar yang menjaga supaya kita tidak terbawa arus terlalu jauh. Dan karya Puty ini adalah jangkar yang manis sekali.

Sejak awal tahun, aku berjanji untuk lebih berbaik hati pada diri sendiri. Self-love, istilah kerennya. Lebih mengapresiasi apa saja yang telah dilakukan. Aku bahkan mengubah agenda tahunan – yang biasanya aku isi dengan berbagai rencana/kegiatan – menjadi gratitude journal. Setiap hari, aku menuliskan hal-hal yang membuatku senang dan karenanya bersyukur. Dulu, konsep ini terasa ‘meh’ banget buatku, karena ya seperti yang aku bilang tadi, aku cukup mindful terhadap sekitarku. Tapi, sekarang, aku sangat butuh mengingat hal-hal semacam ini untuk lebih merasa cukup dengan diri sendiri.

Di bukunya, Puty menyebutkan ini sebagai ‘reverse bucket list’ (hal. 120). Kalau Bucket List berisi tentang hal-hal yang ingin dicapai – yang sejujurnya kadang malah bikin gentar dan terintimidasi (or is it just me? Ahahahah!) – reverse bucket list adalah hal-hal yang telah dicapai. “Because success is getting what you want, but happiness is wanting what you got”. AMIN!

Jadi, terimakasih, Puty, untuk karyanya yang menghangatkan hati. Mudah-mudahan kamu diberi kebahagiaan selalu, dimanapun kamu meletakkan hatimu :-*



Judul Buku: Happiness is Homemade
Penulis: Puty Puar
Tahun Terbit: 2018
Jumlah Halaman: 150+
Isi: Illustrated book/buku ilustrasi tentang kebahagiaan dari hal-hal kecil di sekitar kita.

Pros:
- Sangat relatable dengan kehidupan, terutama para ibu
- Ilustrasinya menggemaskan

Cons: 
- Kurang banyak, hihi!

Comments

Popular posts from this blog

Review Buku - "The Book You Wish Your Parents Had Read"

Jalan ‘Sunyi’ Homeschool (Pentingnya Support System)

Menyusun ‘Kurikulum’ HS yang Bertumbuh